Jumat, 26 September 2014

Penyakit Bule pada Jagung

PHT untuk Penyakit Jagung

Penyakit Bulai (Peronoscleropora spp)
DAERAH SEBARAN      :  Diseluruh propinsi di Indonesia
TANAMAN INANG       :  Jagung,  sorgum, tebu, beberapa jenis rumput rumputan.

GEJALA   :  1) Khlorose sebagian atau seluruh helaian daun. Pada
                        permukaan yang khlorose tampak ada
                        massa tangkai konidia berupa tepung putih. Konidia
                        terbentuk pada malam hari dan lepas menjelang pagi hari,
                    2) Tanaman terinfeksi awal terjadi khlorose berat dan
                        dapat mati, atau tumbuh kerdil,
                    3) Tongkol tidak tumbuh sempurna dan sering tidak
                         terbentuk biji atau bijinya jarang.

PENYEBAB:1) Cendawan  Peronosclerospora maydis,
                         P. philippinenisis, P. sacchari, P. sorghi,
                         P. heteropogoni, P. spontanea, P. miscantii,
                         Seclerophthora macrospora, S. rayssiae dan
                         Sclerospora graminicola (Wakman dan Djatmiko, 2002).
                         Namun diIndonesia hanya dua pertama yang
                         dilaporkan (Semangun, 1973; Sudjono, 1988).
                        Baru-baru ini dilaporkan  adanya P. sorghi
                        menyerang tanaman jagung di dataran tinggi Karo
                        Berastagi Sumatera Utara (Wakman et al., 2003),

                    2) Cendawan menginfeksi tanaman  jagung yang
                        baru tumbuh. Konidia yang lepas dari  
                        konidiofor di waktu subuh apabila jatuh pada
                        air gutasi di pucuk tanaman jagung yang baru
                        tumbuh akan berkecambah dan menginfeksi
                        melalui stomata terus berkembang sampai titik
                        tumbuh dan seterusnya menyebar secara sistimik.

PENGENDALIAN :
Komponen pengendalian untuk PHT meliputi :
1) Varietas tahan bulai : Lagaligo,  Surya,  BISI-4,Pioneer (P)-4, 
     P5, P9, P10, P12 (Wakman et al.,     1999; Wakman, 2000),
2) Tanam serempak,
3) Periode bebas tanaman jagung,
4) Aplikasi fungisida berbahan aktif metalaksil melalui biji.
   (Shurtleff, 1980; Sudjono, 1988; Sumartini dan
    Hardaningsih, 1995; Wakman, 2002)



Kamis, 24 April 2014

PERTEMUAN AWAL MUSIM TANAM MT II NGGAYUH REJEKI

Pada 20 April 2014, Pertemuan awal musim tanam MT II kelompok Nggayuh Rejeki (yang dalam wilayah binaan BPP Rejotangan). Kata pengurus "jane pun kulo golekne waktu senggang lho bu, kok nggih taksih gadhog kalih kendurian" berbarengan 2 kenduri.
Tapi diskusi hidup banget, salah satunya sepakat menetapkan syarat keanggotaan (AD/ART) 10 kg gabah per musim tanam senilai Rp 40.000, laporan keuangan kelompok oleh bendahara dan banyak kesepakatan lain. Bagi petani iuran dalam bentuk uang itu memberatkan, jadi dlm bentuk gabah yang diuangkan he..he...dibuat muter2 dulu.
Foto PP Wibi (THL-TBPP) yang cantik sendiri diantara para bapak2 pengurus (ketua, sekretaris, bendahara) dan anggota. www.ruangpriawanita.com