Kamis, 19 April 2012

NAGA PENGHUNI PEKARANGAN

NAGA PENGHUNI PEKARANGAN
(Hylocereus  sp.)
Naga bisa menjadi  penghuni pekarangan, bisa didepan, dibelakang rumah atau di pagar pembatas pekarangan. Bisa sebagai alternatif penganekaragaman pangan juga pemanfaatan pekarangan. P Darmani pensiunan guru Di Desa Rejotangan,Tulungagung, Jawa Timur menanam sekitar 10 pancang pohon naga dan setelah cukup menikmati ternyata masih bisa menjualnya 12 kg. Waktu itu Desember  2012, pedagang  buah di pasar menerima dengan harga Rp. 9.000/kg  naga daging merah kualitas baik (isi 3-4 buah/kg). Mereka menjualnya dg harga Rp 13.000- Rp 15.000. Lumayan puas makan makanan sehat tanpa suntikan bahan kimia tapi juga masih bisa menjualnya. Ada beberapa orang yang mengeluh naganya tidak mau berbuah dan harus mengawinkan. Tapi P Darmani tidak usah menjadi penghulu. Entah apa yang menyebabkan yang jelas selain buah naga di pekarangan juga ada 2 pohon belimbing yang penuh dengan hewan penyerbuk. Apakah itu ada pengaruhnya, belum tahu.

BIBIT
Potong 80% bagian sebuah sulur  dari tanaman yang sudah berbuah. Potong-potong  15 – 30 cm, keringanginkan, celupkan dalam larutan atonik 1 cc/l selama 3 detik untuk merangsang pertumbuhan akar. Tanam di polybag atau persemaian. Setelah 3 minggu bibit  berakar, pupuk dengan ZA, TSP, KCl masing-masing 100 gr/m2.

PENANAMAN DAN TAHAP  PERTUMBUHAN NAGA
Buat lubang tanam 50x50x50 cm, isikan  10 kg pupuk kotoran kambing atau sapi, biarkan terkena sinar matahari 1 minggu. Atau beri 2 kg/tiang pancang campuran 50 kg pupuk kandang, 300 g dolomit, 20 kg pasir. Tanam tiang pancang bisa dari beton atau kayu asal kuat sepanjang 1 m dan tutup lubang galian. Tanam bibit dari polybag. Pangkas cabang-cabang yang tumbuh,sisakan satu cabang yang disiapkan sebagai batang pokok.
Setelah 3 bulan tinggi batang bisa mencapai 120-150 cm. Potong ujung batang pokok 5-10 cm atau sesuaikan dengan tinggi batang yang diinginkan. Pemotongan ini berfungsi  untuk merangsang cabang-cabang produksi. Sebulan kemudian tumbuh cabang-cabang. Sisakan 3-4 cabang terpilih sebagai cabang produksi. Cabang lain dipangkas. Berikan pupuk NPK 50 gr, ZA 20 gr per tiang pancang.
 Akhir  bulan ke- 6 mulai tumbuh kuntum bunga. Berikan pupuk P dan K berkadar tinggi 2 g/l dengan interval 1 minggu selama 8 minggu. Pilih 2 bunga pada setiap cabang produksi agar pertumbuhan buah optimal. Jarak antar bunga  yang baik 30 cm. Untuk memperoleh  buah ideal menurut  Trubus semprot  kuntum dengan hormon asam giberelat (GA3) 50-70ppm, kalau di desa susah carinya  tidak pakai tidak apa-apa. Empat hari kemudian mulai tumbuh kelopak warna hijau(sehat). Sepuluh hari sejak muncul kuntum mulai terlihat  mahkota putih. Sepuluh hari kemudian bunga mekar, mekar sempurna pada malam hari dan mulai layu pada pagi hari. Seminggu kemudian pentil terbentuk. Semprotkan hormon GA3 berdosis  50-70 ppm  pada pentil buah. Setelah  dua minggu (buah memerah) semprot dengan campuran  monokalium fosfat 0:52:34  berdosis  2g/l dan multimikro 1 cc/l  air pada cabang produksi  dan buah agar penampilan buah menarik dan manis.

PANEN
Tiga minggu sejak bunga mekar buah matang dan siap dipanen. Ciri-cirinya  warna buah merah tua, permukaan  kulit buah mengkilap, mahkota bunga kering, jumbai merah dan pangkal buah seperti keriput. Naga berbuah sekali setahun, musim buah terjadi pada bulan Nopember  sampai dengan Maret
Referensi :  Majalah Trubus dan P Darmani

Naga diantara kolam dan pagar